Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaksanakan pelepasan pelayaran perdana trayek Hub-Spoke Tol Laut cluster Nusa Tenggara Timur pada 11 Oktober 2023 lalu. Acara dilakukan bersama PT Pelni, PT Meratus Line, dan PT Pelindo di Terminal Berlian Pelabuhan Tanjung Perak.
Trayek Hub-Spoke Tol Laut cluster Nusa Tenggara Timur akan memperpendek waktu tempuh kapal sehingga dapat meningkatkan layanan distibusi Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (bapokting) ke wilayah Nusa Tenggara Timur.
“Peluncuran perdana Hub-Spoke Tol Laut cluster Nusa Tenggara Timur pada Trayek H-6 yang dilaksanakan pada hari ini menggunakan KM. Meratus Kalabahi yang dioperasikan PT. Meratus Line,” Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Muh. Anto Julianto dalam siaran pers(12/10).
“Dengan jumlah muatan sebanyak 55 Teus yang akan dibongkar di Pelabuhan Kupang, untuk selanjutnya diangkut lanjut menggunakan kapal feeder KM. Kendhaga Nusantara 7 yang dioperasikan PT. Pelni untuk didistribusikan ke Rote sebanyak 12 Teus dan Sabu sebanyak 43 Teus” sambung Anto.
Dia mengatakan nantinya pada setiap trayek Tol Laut secara bertahap akan diterapkan pola Hub-Spoke. Hal itu dilakukan untuk peningkatan layanan Tol Laut ke daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP). Kemenhub mengatakan kolaborasi antara Perusahaan Pelayaran Nasional Swasta dan Perusahaan Pelayaran BUMN dalam pelaksanaan Tol Laut terus dipertahankan.
“Agar manfaat Tol Laut dapat lebih dirasakan oleh masyarakat di daerah 3TP,” ujarnya. Anto menyampaikan terima kasih kepada PT Pelindo yang ikut serta mendukung kelancaran pelaksanaan Tol Laut dengan memberikan diskon biaya jasa pelayanan barang di pelabuhan, sehingga dapat menurunkan biaya subsidi kapal Tol Laut dan berdampak pada turunnya biaya logistik.