PT Lancarjaya Motor Indonesia (LMI), distributor resmi truk Dongfeng bersama perkumpulan Kamselindo (Keamanan dan Keselamatan Indonesia) dan Klub Logindo menggelar Lunch Gathering di Klub Kelapa Gading, Jakarta (16/9). Event ini terselenggara atas wujud dari kerjasama yang sudah diteken Lancarjaya Motor Indonesia dengan kedua asosiasi tersebut.
“Total perserta yang hadir sekitar 160 orang yang merupakan pengusaha logistik. Dan dalam event ini kami memperkenalkan dua line up product andalan dari Dongfeng, yakni Dongfeng VR Cargo Chassis 6×2 dan Dongfeng VR Tractor Head 4×2. Unitnya dapat dilihat langsung di lokasi event” terang Ico, General Manager Sales Operations PT Lancarjaya Motor Indonesia.
Sementara line up product lainnya yang diperkenalkan, antara lain Dongfeng VR Mixer Truck 6×4, Dongfeng KL Tractor Head 6×4 dan Dongfeng VR Dumper 6×4 On the Road. “Dari semua line up product, Dongfeng VR Cargo Chassis 6×2 dan Dongfeng VR Tractor Head 4×2 menjadi model yang paling dibutuhkan di segmen logistik,” imbuhnya.
Ia pun optimistis, lewat event ini Lancarjaya Motor Indonesia bisa menjual truk Dongfeng sebanyak 100 unit. Angka tersebut termasuk dari target penjualan pada tahun ini yang dipatok 700 unit di segmen on the road.
Diketahui, salah satu perusahaan logistik yang telah menjadi pelanggan adalah PT Lookman Djaja Logistik. Perusahaan angkutan asal Surabaya ini membeli 5 unit Dongfeng VR Cargo Chassis 6×2 untuk kebutuhan truk wing box yang dominan muatan FMCG (Fast Moving Consumer Goods).
“Ini brand truk China pertama yang digunakan oleh Lookman Djaja Logistics. Dari sisi after sales, saya kira LMI termasuk perusahaan cukup kita kenal terutama CEO-nya, pak Kuper Hu. Dan juga kita pernah melihat pabriknya langsung di China, kemudian gudang spare partnya. Membuat kita yakin untuk mencoba,”ucap Kyatmaja Lookman, CEO Lookman Djaja Logistics.
Kyatmaja menambahkan, keyakinan Lookman Djaja Logistics menggunakan Dongfeng diperkuat dengan tren otomotif saat ini yang makin didominasi oleh merek Tiongkok.”Apalagi kalau dari sisi harga, selisihnya lumayan dengan kompetitor. Ini penting karena angkutan barang, merupakan industri yang sangat kompetitif. Kalau modalnya tinggi, otomatis kita butuh waktu lama untuk pengembaliannya,”imbuhnya.
