- Asuransi Sinar Mas Bayarkan Klaim Kargo Rp760,29 juta ke Perusahaan Terdampak Banjir Rob Semarang
- UD Trucks Perkenalkan UD Telematics di GIIAS 2022, Tawarkan Monitoring Armada Menyeluruh
- Sambut HUT RI Kemerdekaan, JNE dan Polda Metro Jaya Gelar Sentra Vaksinasi Bosster
- Hino Gelar Talkshow “Kepercayaan Penumpang Terhadap PO Bus Pasca Pandemi” di GIIAS 2022
- Hari Ketiga GIIAS 2022, UD Trucks Adakan Pelatihan Keselamatan Berkendara Diikuti 35 Pengemudi
- Dukung Energi Ramah Lingkungan, UD Trucks Perkenalkan 4 Model Baru Quester Euro 5 di GIIAS 2022
- Di GIIAS 2022 HMSI Pamerkan Hino Dutro Z EV, Truk Listrik Berdaya Angkut 1 Ton
- Mumpung Gratis, ke Pameran Otomotif GIIAS 2022 Bisa Lewat Tol Serpong-Balaraja Seksi 1A
- Buka Pameran Otomotif GIIAS 2022, Menko Airlangga: Tahun Ini Lebih Banyak Mobil Listriknya
- Berkapasitas 500 Ribu TEUs dan 8 Juta Nonpeti Kemas, Jokowi Resmikan Terminal Kijing di Pontianak
Siap-Siap, Pemerintah Segera Rampungkan Proyek Pendeteksi Truk ODOL di Jalan Tol

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) meminta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) merampungkan
instalasi teknologi Weight in Motion (WIM) dan overdimension detection pada
akhir 2022.
WIM dan overdimension detection merupakan teknologi
pengawasan untuk kendaraan bermuatan lebih (overload) dan berdimensi lebih
(overdimension). Diketahui, pemerintah akan melarang kendaraan yang
overdimension, overload atau kendaraan ODOL beroperasi di jalan tol mulai 2023.
"Sehingga 1 Januari 2023, sudah mulai ada
penindakan pelanggar ODOL. Teknologi ini akan terkoneksi dengan sistem
penegakan hukum elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang
dioperasikan oleh Korlantas Polri,"ujar Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR
dalam siaran pers (29/7).
Baca Lainnya :
- Laba AKR Corporindo Meroket, Raup Rp 550 Miliar di Semester I-20210
- Imbas PPKM Darurat, Uang Jalan Sopir Truk Terkuras Bayar Tol0
- 5 Poin Keberatan Aptrindo Soal Pengalihan Jalur Truk dari Pantura ke Jalan Tol0
- BGR Logistics Rambah Segmen Retail, Sediakan Layanan Kirim Skema Hub to Hub0
- Percepat Penanganan Covid-19, Kalog Beri Diskon 50 Persen Pengiriman Alat Medis0
Pihaknya, saat ini mendorong agar pengelola jalan tol
meningkatkan tata kelola sistem layanan jalan tol selama masa pandemi Covid-19,
termasuk memanfaatkan teknologi menuju modernisasi sistem operasi jalan tol
(Intelligent Tollroad System).
Ia menambahkan, dengan semakin banyaknya ruas tol yang
beroperasi, tantangan yang muncul adalah manajemen lalu lintas jalan tol yang
semakin kompleks. Oleh karena itu kata dia, pemanfaatan teknologi untuk
meningkatkan kinerja operasi jalan tol menjadi kebutuhan.
"Tantangan manajemen lalu lintas jalan tol tidak
hanya untuk kebutuhan mengelola 1,3 miliar transaksi di tahun 2020 dengan nilai
Rp 22 triliun, tetapi juga termasuk tata kelola pengoperasian lalu lintasnya
untuk menekan atau mengurangi fatalitas kecelakaan yang ada. Inilah yang
menjadi bagian penting dari the Intelligent Tollroad System yang merupakan
bagian dari Intelligent Transportation System," jelasnya.
Basuki berpandangan, Intelligent Toll Road System atau
Tollroad 4.0 akan menjadi fitur pengoperasian jalan tol di masa depan. Sistem
tersebut akan diawali dengan implementasi sistem transaksi nirsentuh dan
teknologi pemantauan kendaraan berat.
Dalam mendorong modernisasi layanan jalan tol,
Kementerian PUPR tidak akan berhenti pada implementasi sistem transaksi
nirsentuh/Multi Lane Free Flow (MLFF) yang akan mulai diterapkan pada tahun 2023.
Teks: Redaksi
Foto: Humas Polri