- Hutama Karya Mulai Proyek Paket 5 Pelabuhan Patimban, Kerjakan Konstruksi Terminal Kendaraan
- Jadi Mitra Logistik Indonesia International Motor Show 2023, J&T Cargo Siapkan SLA On-Time
- MG Bakal Ramaikan Indonesia International Motor Show 2023, Siapkan Mobil Listrik Andalan
- Demi Percepatan Arus Logistik, Bea Cukai Tambah Pusat Logistik Berikat di Jawa Timur
- Piaggio Indonesia Resmikan Diler Baru di Mojokerto, Jadi Diler ke-10 di Jawa Timur
- Angkasa Pura I dan Jeju Air Jalin Kerja Sama, Sepakat Kembangkan Konektivitas Pariwisata dan Kargo
- Pelindo: Pelabuhan Kuala Tanjung Kini Terhubung Tol Trans Sumatra dan Jalur Kereta Api
- FAW Trucks Hadirkan Diler Cabang di Semarang, Langsung Terjual 600 Unit oleh Siba Surya
- Alun Indah dan DUNEX Serah Terima Unit Truk Mercedes-Benz AXOR 2523 R/57 EURO 4
- Kemenperin: Ekspor Mobil RI Tembus 473 Ribu Unit Sepanjang 2022, Naik 60,7 Persen
Pelindo Solusi Logistik Fokus Kembangkan Bisnis Logistik dan Hinterland di Sekitar Pelabuhan

Subholding PT Pelindo Solusi Logistik (PSL) telah satu tahun
lebih beroperasi sejak merger grup PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau
Pelindo terbentuk pada 1 Oktober 2021. PSL kini masih terus mengembangkan
bisnis logistik dan hinterland atau
industri yang ada di sekitar pelabuhan.
Berkaitan dengan itu, PSL turut berkepentingan mengelola akses menuju dan dari pelabuhan untuk memperlancar arus barang sekaligus mengoptimalkan aset-aset yang ada di Pelindo, termasuk depo dan gudang. Hal ini untuk mencapai visi perusahaan sebagai “The Best Solution Provider for an Integrated Logistics Ecosystem. Joko Noerhudha, Direktur Utama Pelindo Solusi Logistik mengatakan, pembenahan jalan akses menuju Tanjung Priok dari arah hinterland di Timur Jakarta menjadi fokus bagi PSL. Sebab, sebanyak 60% barang datang dari kawasan industri di timur Jakarta.
Pelindo sebenarnya sudah mengoperasikan Jalan Tol
Cibitung-Cilincing (JTCC) sejak 20 September 2022 dengan panjang 27,1 kilometer
(km). Namun, ruas JTCC masih terlihat sepi karena ada satu segmen lagi yang
sedang dikebut penyelesaiannya dan ditargetkan akan tuntas pada akhir 2022.
Baca Lainnya :
- Pelindo Catat Arus Peti Kemas Capai 12,8 Juta TEUs Jelang Tutup Tahun 20220
- JICT Alami Gangguan Sistem, ALFI Jakarta Desak Pelindo dan Otoritas Pelabuhan Bertindak0
- Jokowi Resmikan Gedung VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai dan 3 Pelabuhan di Bali0
- Perlancar Arus Kontainer, Pelindo Siapkan Akses Jalan Khusus Sepanjang 6,6 KM Menuju NPCT 10
- Jasa Armada Indonesia Gandeng Anak Usaha PT Bukit Asam Tbk di Bisnis Pelabuhan0
Segmen yang dimaksud adalah ruas Tarumajaya-Cilincing sepanjang
7,28 km. Jalan tol ini juga nantinya akan terhubung langsung dengan Terminal
Kalibaru atau New Priok Container Terminal melalui New Priok Eastern Access.
Jika ruas tol ini sudah beroperasi penuh, waktu tempuh Cibitung
menuju Tanjung Priok hanya sekitar setengah jam. Saat ini, truk-truk menuju
Tanjung Priok melalui Jalan Tol Cikampek kemudian masuk ke Jakarta Outer Ring Road (JORR)
Seksi E dengan waktu tempuh normal sekitar 1-1,5 jam.
Namun, pada jam-jam sibuk, seperti pada sore hari, waktu tempuh
bisa melar sampai lebih dari 2 jam.Selain akses jalan tol, PSL juga melakukan
kegiatan transportasi multimoda untuk menyiapkan beberapa akses, sehingga dapat
memperlancar arus barang menuju dan keluar dari pelabuhan.
Salah satunya adalah jalur kereta api dari Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Sei Mangkei di Simalungun, Sumatera Utara ke Terminal Multi
Purpose Kuala Tanjung di Selat Malaka yang berjarak sekitar 50 km. Pelindo
Group tengah mengembangkan Kuala Tanjung sebagai hub untuk logistik dan rantai
pasok.
Selain fokus pada akses, PSL juga melakukan bisnis pergudangan
dan pengembangan hinterland. Seperti diketahui, pasca serah terima operasi pada
awal Januari 2022, PSL kini memiliki ratusan depo dan gudang yang dulu dikelola
Pelindo I-IV dan anak-anak usahanya.
“Kami ingin mengoptimalkan utilisasi gudang-gudang yang ada di
bawah pengelolaan PSL,” kata Joko dalam siaran pers (24/11)Di bisnis logistik,
PSL dituntut mampu memberikan value kepada pelanggan dengan menawarkan
efisiensi dan visibiltas proses melalui standarisasi dan digitalisasi layanan.
Para pemilik barang sekarang bisa memanfaatkan keunggulan lokasi
dan layanan gudang-gudang Pelindo untuk kegiatan konsolidasi barang ekspor atau
impor maupun sebagai buffer
inventory. Alhasil, pengguna jasa tak perlu lagi membangun gudang
sendiri.
“Mereka mendapatkan layanan yang lebih efisien, visibilitas
proses tracking, ditambah dengan lokasi gudang yang berada di wilayah atau dekat
dengan pelabuhan,” imbuh Joko.
PSL juga masuk ke bisnis trucking agar bisa memberikan layanan
logistik yang sepenuhnya terintegrasi. Joko menekankan, PSL tidak akan masuk ke
bisnis antaran ke konsumen (point
to point) atau biasa disebut Business to Consumer (B2C),
melainkan Business to
Business (B2B) berupa kegiatan antar-jemput barang dari gudang
ke pelabuhan atau sebaliknya.
Tak hanya itu, PSL juga fokus pada pengembangan hinterland yang
benar-benar berada di belakang pelabuhan. Salah satunya di Kijing, Mempawah,
Kalimantan Barat.Kawasan industri di sana menempel dengan pelabuhan, sehingga
transportasinya benar-benar efisien, baik untuk bahan baku maupun produk akhir.
Di Tanjung Benoa, Bali juga terdapat Bali Maritime Tourisme Hub
(BMTH). Di sana, PSL fokus pada pengembangan Pusat Logistik Berikat (PLB)
untuk high value
product yang diangkut melalui moda transportasi udara sebagai
alternatif mengantisipasi kawasan logistik Bandara I Gusti Ngurah Rai yang
sudah sangat padat.
Sementara itu, di ruas JTCC nantinya PSL akan membangun Logistic
Hub yang menyatu dengan rest area. Di Logistic Hub, para pemilik barang bisa
mengkonsolidasikan barangnya agar bisa diangkut melalui kapal dengan biaya yang
lebih efisien.Saat ini, PSL mengoperasikan jaringan logistik dan hinterland development di
lebih dari 40 wilayah kerja yang tersebar di seluruh Indonesia dan mengelola 6
anak usaha.
Di antaranya adalah PT Multi Terminal Indonesia, PT Akses
Pelabuhan Indonesia, PT Prima Indonesia Logistik, PT Nusantara Terminal
Services, PT Menara Maritim Indonesia, dan PT Prima Pengembangan Kawasan yang
terus memberikan layanan secara end-to-end dengan
memperluas konektivitas dan menciptakan kemitraan strategis.
Teks: Redaksi
Foto: Pelindo