- Asuransi Sinar Mas Bayarkan Klaim Kargo Rp760,29 juta ke Perusahaan Terdampak Banjir Rob Semarang
- UD Trucks Perkenalkan UD Telematics di GIIAS 2022, Tawarkan Monitoring Armada Menyeluruh
- Sambut HUT RI Kemerdekaan, JNE dan Polda Metro Jaya Gelar Sentra Vaksinasi Bosster
- Hino Gelar Talkshow “Kepercayaan Penumpang Terhadap PO Bus Pasca Pandemi” di GIIAS 2022
- Hari Ketiga GIIAS 2022, UD Trucks Adakan Pelatihan Keselamatan Berkendara Diikuti 35 Pengemudi
- Dukung Energi Ramah Lingkungan, UD Trucks Perkenalkan 4 Model Baru Quester Euro 5 di GIIAS 2022
- Di GIIAS 2022 HMSI Pamerkan Hino Dutro Z EV, Truk Listrik Berdaya Angkut 1 Ton
- Mumpung Gratis, ke Pameran Otomotif GIIAS 2022 Bisa Lewat Tol Serpong-Balaraja Seksi 1A
- Buka Pameran Otomotif GIIAS 2022, Menko Airlangga: Tahun Ini Lebih Banyak Mobil Listriknya
- Berkapasitas 500 Ribu TEUs dan 8 Juta Nonpeti Kemas, Jokowi Resmikan Terminal Kijing di Pontianak
Bermodal 20 Gudang, Fresh Factory Startup Fullfilment Raih Pendanaan Awal Rp 66 Miliar

Fresh Factory,
sebuah startup fullfilment rantai dingin (cold chain)
telah mengumpulkan pendanaan awal (seed) sebesar US$ 4,5 juta yang
dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari PT Saratoga Investama
Sedaya TBK, Trihill Capital, Indogen Capital, Prasetya Dwidarma, Number
Capital, Y Combinator, dan beberapa angel investor lainnya.
Fresh Factory menyediakan
jaringan pusat fulfillment rantai dingin hiperlokal,
transformasi, dan sistem manajemen fulfillment cerdas yang
memungkinkan pelaku bisnis untuk menyimpan, mengambil, mengemas, dan
mengirimkan produk mereka ke pelanggan. Fresh Factory memastikan solusi rantai
dingin yang lebih baik, cepat, dan efisien untuk para klien dan pelanggannya.
“Kami berterima kasih
kepada semua investor atas kepercayaan yang diberikan kepada kami. Investasi
ini menjadi bukti kuat atas solusi yang diwujudkan oleh Fresh Factory dalam
menghadirkan inovasi baru bagi industri manajemen rantai dingin di Indonesia,”terang
Ridwan, Founder & Chief Executive Officer Fresh Factory
dalam siaran pers (27/6).
Baca Lainnya :
- Dipimpin Gobi Partners dan SPIL Ventures, Deliveree Umumkan Raup Pendanaan Rp 1 Triliun0
- Salah Kaprah Merespons Gelombang PHK Startup0
- Punya Valuasi 1 Miliar Dolar AS Lebih, AirAsia Dinobatkan Jadi Startup Unicorn di ASEAN0
- Tiga Alasan Startup Logistik Masih Bakar Uang12
- Dimodali IFC Rp 451 Miliar, Bos Anteraja: Segmen UMKM Jadi Prioritas Dikembangkan 0
Ia menambahkan, dana tersebut
akan mempercepat misi perusahaan untuk mendukung semua pemilik usaha di
Indonesia, khususnya UKM dalam mendorong pertumbuhan dan meningkatkan skala bisnis
mereka.
Hal ini mengakibatkan
berbagai pelaku usaha mikro dan kecil kesulitan dalam menjalankan dan
mengembangkan usahanya, serta para pelanggan yang diharuskan untuk membayar
biaya pengiriman yang mahal.
Terutama dengan
maraknya e-commerce di Indonesia, infrastruktur rantai dingin
menjadi semakin penting; di mana Fresh Factory hadir sebagai solusi tepat atas
permasalahan dan meningkatnya kebutuhan logistik rantai dingin di tanah air.
Indonesia adalah negara
yang diberkahi dengan sumber daya yang melimpah dari pertanian dan
akuakulturnya, sehingga ada kebutuhan logistik rantai dingin yang efisien untuk
penyimpanan dan pengiriman dari pusat produksi ke pelanggan.
Akan tetapi, masih ada
kesenjangan besar dalam bagaimana rantai pasok dingin di Indonesia hanya
berfokus pada gudang pusat tanpa tersedianya logistik mid dan last
mile. Mengatasi pain point ini, Fresh Factory hadir
sebagai solusi dengan mendirikan cold storage cerdas di
berbagai lokasi yang dekat dengan pelanggan.
Fresh Factory saat ini
memiliki lebih dari 20 gudang cabang yang tersebar di berbagai kota di Jawa,
Sumatra, Sulawesi, dan Bali, di mana mereka menyediakan solusi penyimpanan
barang beku hingga dingin.
Mereka juga telah
mengintegrasikan berbagai solusi teknologi ke dalam layanan mereka, seperti
GeoTagging dan GeoLocation dalam menyimpan produk di gudang, Artificial
Intelligence (AI) untuk meramalkan dan mengelola stok di gudang,
serta Internet of Things (IoT) untuk memantau suhu freezer dan chiller.
Fresh Factory akan
mengalokasikan dana ini untuk terus memperluas gudang ke semua kota sekunder di
Jawa, dan kota-kota utama di Sumatera dan Sulawesi. Mereka juga akan
berinvestasi dalam tim dan teknologi, guna meningkatkan adopsi dan mencapai
keunggulan secara operasional.
Hingga April 2022, Fresh
Factory telah mencapai US$ 10 juta GMV tahunan dan fulfillment tahunan
untuk lebih dari 1 juta pesanan. Selain itu, mereka telah mencatat pertumbuhan
pendapatan sebesar 30% MoM dalam tiga bulan terakhir.
Avina Sugiarto, Venture
Partner East Ventures mengaku sangat senang menyambut Fresh Factory
sebagai bagian dari portofolio East Ventures. Melihat kesenjangan besar dalam
solusi rantai dingin dan bagaimana hal tersebut menyebabkan berbagai masalah
terkait food loss dalam rantai pasokan.
"Kami percaya Fresh
Factory hadir sebagai solusi untuk memperbaiki logistik rantai dingin untuk
produk makanan yang mudah rusak dan membantu para UMKM. Kami yakin Fresh
Factory telah dan akan terus memberi manfaat dan menciptakan masyarakat yang
lebih tangguh,” kata Avina.
Teks: Redaksi
Foto: Fresh Factory